danperolehan barang dan jasa sebagai salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan. (Mulyadi, 2009) Prosedur pengeluaran kas yang digunakan sebagai pembanding adalah best practice prosedur pengeluaran kas dari Mulyadi ( 2009 ). Berikut ini adalah fungsi, dokumen, dan catatan terkait prosedur pengeluaran kas yang berlaku
ArtikelSMK jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga ini berisi penjelasan mengenai mengelola kartu piutang yang terdiri dari pengenalan piutang, jenis-jenis piutang, kartu piutang, dan prosedur pencatatan piutang.--Kamu pernah nggak sih ada di momen mau nagih utang, tapi merasa nggak enakan. Eh, pas udah berani nagih, malah dimarahin sama yang ngutang.
3 Apakah perbedaan antara piutang dagang dan piutang wesel? 4. Sebutkan transaksi apa saja yang mempengaruhi mutasi dalam kartu piutang dan jelaskan pengaruhnya terhadap saldo piutang! 5. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi ke kartu piutang! 6. Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang menyangkut
Dokumendasar merupakan bukti transaksi 2) Penyiapan data (data preparation), yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form, misal kartu plong, pita magnetic atau disk magnetic) 3) Pemasukan data (data entry) merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.
adikuusuma1pcmlw4Setelah selesai dibuat kartu piutang untuk masing2 debitur baik itu nama, alamat debitur dan saldo awal periode piutang masing2 debitur. Lalu selanjutnya itu lakukan posting ke kartu piutang masing2 debitur jika terjadi transaksi penjualan, retur penjualan, dan pelunasan piutang oleh masing2 debitur di kartu piutang masing2 debitur.
Sementarakekurangan sistem pencatatan persediaan metode periodik adalah tidak bisa mengetahui jumlah stok awal dan akhir periode dari suatu barang dagangan. Kelemahan lain metode periodik yaitu memperlambat pengerjaan laporan keuangan jangka pendek misal 3 dan 6 bulanan. Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Analisis Perbandingan pada Akuntansi.
5Xoi. - Istilah utang sudah sering terdengar di kehidupan sehari-hari, yaitu kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak yang memberi pinjaman. Tapi kata piutang jarang sekali disebut, padahal piutang adalah kebalikan dari utang itu sendiri. Lantas, apa sih pengertian pengertian piutang, jenis, kartu piutang, dan prosedur pencatatannya? Berikut jawabannya mengutip Ruang Guru. Pengertian piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain yang berutang yang memiliki batas waktu pengembalian yang sudah disepakati bersama. Artinya, pihak yang berutang ini memiliki tuntutan untuk melunasi kewajibannya. Baca Juga Bolehkah Berkurban Dengan Uang Hasil Hutang? Ini Penjelasannya! Ilustrasi masalah keuangan, terbelit utang. ShutterstockPada transaksi piutang, pihak yang memiliki utang atau peminjam disebut debitur, sedangkan pihak yang memiliki piutang atau pemberi pinjaman disebut kreditur. Piutang ada karena terdapat transaksi seperti penjualan barang atau jasa secara kredit, pemberian pinjaman, atau uang muka. Jadi, piutang bisa berupa uang, barang, penjualan yang belum dibayar lunas, atau tagihan yang belum dibayar oleh pihak lain akan tetapi produknya sudah diterima. Piutang akan dinyatakan sah jika terdapat faktur atau disebut invoice, yaitu bukti transaksi dari transaksi penjualan. Isi dari faktur tersebut harus memenuhi syarat, yaitu memiliki nilai dan tanggal jatuh tempo. Setelah itu, faktur akan diterbitkan atau dicetak. Jenis piutang Terbagi dalam tiga jenis yakni piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain, dengan rincian sebagai berikut Baca Juga Bank Artha Graha Ajukan PKPU PT NII, Saksi Ahli Perjanjian Kredit Gugur Bila Ada AYDA 1. Piutang usaha Accounts Receivable
Jika kamu pelaku usaha kecil menengah, pasti tidak lepas dengan pelanggan yang ingin menunda pembayaran. Pemberian piutang ini wajar saja dan bahkan dapat menarik pelanggan. Namun, pemberian piutang harus dikelola dengan sehat. Jika salah mengelola, bisa-bisa uang kamu tidak kembali dan kehilangan modal. Kamu tentunya tidak mau ini terjadi. Piutang dagang terjadi ketika kamu memberikan barang dan jasa kepada pelanggan secara kredit. Akibat dari piutang ini adalah adanya tagihan kepada pelanggan secara berkala. Karena itu, kamu perlu pembukuan piutang berupa kartu piutang. Bagaimana kartu piutang membantu pengelolaan usaha kamu, simak penjelasan di bawah ini. Kamu juga sebelumnya perlu tahu mengenai pengertian kartu piutang, cara membuatnya, dan bagaimana contohnya. Apa itu Kartu Piutang? Kartu piutang adalah buku besar pembantu untuk mencatat mutasi piutang pelanggan. Setiap kartu piutang digunakan untuk mencatat satu pelanggan dan kegiatan piutangnya. Mutasi yang dicatat adalah setiap kali pelanggan membeli barang dengan cara kredit dan pembayaran yang dia lakukan sehingga terjadi pengurangan utang. Pada kartu piutang dicatatkan nama pelanggan atau debitur, besaran nilai piutang, dan keterangan mengenai kegiatan kredit dan pembayaran utang. Karena itu, fungsi kartu piutang antara lain untuk - Memudahkan penagihan kepada pelanggan debitur. - Mengawasi arus piutang perusahaan setiap waktu. - Mengetahui kredibilitas pelanggan, apakah merupakan debitur yang baik atau tidak. Apa Saja Dokumen Pendukung Kartu Piutang? Dokumen pendukung kartu piutang Sebelum tercatat di kartu piutang, kamu perlu tahu dulu dokumen pencatatan piutang dan dokumen akuntansinya yang digunakan untuk dipindahkan ke kartu piutang. Dokumen ini digunakan untuk pencatatan apakah piutang Dokumen pencatatan piutang, antara lain Faktur penjualan Faktur penjualan muncul ketika terjadi penjualan secara kredit. Faktur ini dibuat setelah kamu memberikan produk atau jasa kepada pelanggan tetapi belum dibayar. Bukti Kas Masuk BKM Sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang karena pembayaran utang. Ketika pelanggan membayarkan utangnya, maka kita akan mendapat bukti kas masuk. Nah, BKM ini yang dicatatkan dalam kartu piutang. Nota kredit Nota Kredit digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang karena retur penjualan. Ini adalah bukti telah terjadinya pengembalian barang, sehingga mengurangi piutang. Memo Digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Penghapusan piutang juga perlu bukti transaksi, salah satunya memo. Dokumen Akuntansi, antara lain Jurnal Penjualan. Ini merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Jurnal Retur Penjualan. Ini adalah jurnal khusus untuk mencatat retur penjualan. Jurnal ini jarang dibuat karena umumnya mencatatkan retur penjualan langsung pada jurnal memorial atau jurnal umum. Ketika terjadi retur penjualan, maka piutang debitur dikurangi. Jurnal Memorial / Jurnal Umum Jurnal ini berfungsi untuk mencatat retur atau mencatat penghapusan utang. Jurnal Penerimaan Kas. Ketika debitur atau pelanggan kamu melakukan pembayaran utang, artinya kamu menerima kas. Uang kas ini masuk ke jurnal penerimaan kas. Alur Pencatatan Kartu Piutang Dari dokumen akuntansi di atas kamu bisa melihat ada alur pencatatan di kartu piutang. - Ketika ada penjualan kredit, maka piutang suatu debitur bertambah. - Ketika ada pembayaran piutang, retur penjualan, pelunasan piutang, maka piutang debitur berkurang. Siapa yang Membuat Kartu Piutang? Yang membuat kartu piutang adalah bagian akuntansi Departemen yang menangani piutang adalah bagian akuntansi. Berikut tugas akuntan terkait kartu piutang Tugas Pencatatan. Akuntan harus melakukan pencatatan setiap debitur dalam kartu piutang atau arsip faktur terbuka. Kartu piutang berfungsi sebagai buku pembantu piutang yang digunakan untuk merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar. Pernyataan. Bagian piutang ini harus menghasilkan pernyataan atau account receivable statement secara periodik dan mengirimkannya kepada setiap debitur. Fungsinya adalah untuk mengingatkan bahwa debitur memiliki kewajiban utang kepada kamu. Catatan. Akuntan harus menyediakan catatan riwayat kredit setiap debitur yang memudahkan penyediaan data untuk memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan mengikuti data penagihan setiap debitur. Dengan catatan ini di kartu piutang, kamu bisa melihat seberapa lancar debitur melakukan pembayaran utangnya. Jika debitur lancar, maka kamu bisa mempertimbangkan memberikan piutang kembali kepada debitur tersebut. Namun, jika debitur terlihat macet atau tidak sesuai janji, maka kartu piutang bisa menjadi dasar bagi kamu untuk tidak pernah memberikan piutang lagi kepada pelanggan tersebut. Apa Saja Metode Pencatatan di Kartu Piutang? Metode Konvensional. Metode ini artinya posting ke kartu piutang berdasarkan atas data yang ada di dalam jurnal. Pencatatan di jurnal sendiri sudah berdasarkan bukti-bukti transaksi yang ada. Jurnal khusus ini menjadi acuan dasar mengisi kartu piutang. Metode posting langsung ke kartu piutang. Metode ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu posting harian dan posting periodik. Posting harian langsung di post di KP dengan tulisan tangan. Jurnal hanya memasukkan total transaksi saja, atau tidak dirinci. Sedangkan posting periodik akan ditunggu sampai beberapa hari lalu diposting ke KP. Penagihannya juga bersiklus, misalnya setiap bulan. Metode Pencatatan tanpa buku pembantu ledgerless bookkeeping. Ini artinya, faktur langsung dicatat ke arsip faktur yang sekaligus berfungsi sebagai Kartu Piutang. Metode pencatatan piutang dengan komputer. Bagaimana Cara Pencatatan ke Kartu Piutang Sebelum melakukan pencatatan di kartu piutang, kamu perlu tahu komponen apa saja yang ada di dalam kartu piutang. 1. Nama CV, PT atau perusahaan kamu 2. Judul Kartu Piutang 3. Nomor rekening pelanggan 4. Nama pelanggan. Setiap kartu piutang digunakan untuk mencatat satu pelanggan atau untuk masing-masing pelanggan. 5. Alamat Pelanggan 6. Halaman lembar kartu piutang 7. Syarat pembayaran sesuai kesepakatan dengan pelanggan 8. Batas kredit 9. Tanggal transaksi 10. Keterangan, diisi dari sumber pencatatan sebelumnya. Misalnya dari nota kredit, transaksi penjualan kredit, penghapusan piutang, atau transaksi pembayaran piutang yang akan mengurangi piutang. 11. Nomor bukti. Ini adalah dokumen yang digunakan misalnya, faktur penjualan FPJ, bukti kas masuk BKM, dan nota kredit NK. 12. Mutasi. Mutasi diambil dari beberapa jurnal. Terdiri dari Debit D dan Kredit K. Posisi mengisi D dan K sesuai dengan pencatatan di jurnal sebelumnya. Jika di jurnal sebelumnya tercatat di Debit, maka dicatatkan juga sebagai Debit di Kartu Piutang. - Ketika piutang bertambah, maka dicatatkan di Debit. Ketika piutang berkurang, ada di kredit. - Ketika terjadi penjualan secara kredit, maka dicatatkan di kolom Debit Kartu Piutang. - Ketika terjadi retur penjualan, penghapusan piutang, atau pembayaran piutang yang menyebabkan piutang berkurang, maka dicatatkan di kolom mutasi Kredit. 13. Saldo. Saldo berfungsi untuk mencatat efek dari mutasi. Jika ada penjualan kredit Rp 10 juta D dan piutang dibayarkan oleh pelanggan sebesar Rp 3 juta K, maka sisa saldo piutang masih ada Rp 7 juta. Bagaimana Contoh Pencatatan Kartu Piutang? Ambil contoh piutang yang diberikan CV Herbalindo Jaya kepada sejumlah pelanggannya. 1 Juni 2019, dijual barang dagangan kepada Toko Lisa secara kredit Rp FJ001. 2 Juni 2019, dijual barang dagangan kepada Toko Dika Cemerlang secara kredit dengan nilai Rp FJ002. 3 Juni 2019, Toko Lisa melakukan retur karena barang rusak Rp NK001. 4 Juni 2019, dijual barang dagangan kepada Toko Bersama Maju secara kredit Rp FJ003. 6 Juni 2019, diterima pelunasan piutang dari Toko Lisa atas Faktur Penjualan 001, senilai Rp BKM001 7 Juni 2019, diterima pembayaran sebagian piutang dari Toko Dika Cemerlang atas Faktur Penjualan 002/FJ002, senilai Rp BKM002. 8 Juni 2019, dijual barang dagangan kepada Toko Lisa secara kredit Rp FJ004. 9 Juni 2019, diterima pembayaran sebagian piutang Toko Bersama Maju atas Faktur Penjualan 003 senilai Rp BKM003 10 Juni 2019, diterima pelunasan oleh Toko Dika Cemerlang atas Faktur Penjualan 002 senilai Rp BKM004. 11 Juni 2019, dijual barang dagangan kepada Toko Dika Cemerlang dengan Faktur Penjualan FJ005 senilai Rp FJ005 12 Juni 2019, dijual barang kepada Toko Bersama Maju secara kredit senilai Rp FJ006. 14 Juni 2019, diterima pembayaran dari Toko Bersama Maju Rp untuk Faktur Penjualan 003. BKM005. 15 Juni 2019, diterima pembayaran dari Toko Bersama Maju Rp untuk Faktur Penjualan 006. BKM006. Dengan catatan ini, maka pencatatan di Kartu Piutang yaitu Untuk Pelanggan Toko Lisa Untuk Pelanggan Toko Dika Cemerlang Untuk Pelanggan Toko Bersama Maju Kesimpulan Demikian cara memposting di kartu piutang. Kamu bisa menggunakan kartu piutang untuk mempermudah penagihan, mengawasi kegiatan piutang, dan menilai kredibilitas pelanggan. Setiap piutang memiliki risiko. Karena itu, pastikan kamu bisa mengelola piutang dengan baik agar usaha kamu berkembang. Sukses terus bisnisnya!
Kartu Piutang adalah salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis. Dengan adanya kartu piutang maka perusahaan dapat mengetahui rincian mutasi piutang dari setiap debitur perusahaan. Data rincian tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan untuk memanage piutang dari pelanggan. Pengertian Kartu Piutang Kartu Piutang adalah catatan akuntansi yang berbentuk buku pembantu yang memuat rincian mutasi piutang perusahaan terhadap semua pelanggan yang berhutang. Apabila piutang dkelola dengan baik maka nilai piutang yang dicatat dalam laporan keuangan akan menunjukan nilai yang sebenarnya. Mengingat pentingnya pengelolaan kartu piutang maka dibuatlah postingan ini, selamat membaca dan memahami ulasan yang saya sampaikan berikut ini, semoga ulasan dalam postingan ini dapat menjadi bagian dari kesukasesan anda. Persiapan Pencatatan Piutang dalam bisnis Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses pencatatan piutang, antara lain sebagai berikut Kartu Piutang Kartu piutang merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya. Buku Jurnal Buku jurnal yang diperlukan dalam pencatatan akuntansi, antara lain sebagai berikut Jurnal Penjualan, Digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan retur penjualan, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualanJurnal Umum, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapusJurnal Penerimaan Kas, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang. Ketentuan Dalam Posting Jurnal ke Kartu Piutang Prosedur yang harus dilakukan dalam pencatatan piutang adalah dengan memposting jurnal-jurnal yang bersangkutan dengan piutang kedalam kartu piutang, dengan ketentuan sebagai berikut Penjualan kredit, Dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barangRetur penjualan, dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan piutang, Dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kreditPenerimaan Kas, Sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk. Sebelum Membahas lebih jauh tentang kartu piutang, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang piutang itu sendiri. Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, penjualan kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat, dengan demikian pendapatan perusahaan akan bertambah. Di lain pihak, penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian. Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sedah tepat. Kerugian yang terlalu tinggi memberi petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan masih terlalu longgar. Pengertian dan Jenis-jenis Piutang Piutang merupakan Klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dikelompokan mejadi tiga jenis, antara lain 1. Piutang Dagang account receivable adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar. 2. Piutang wesel/ wesel tagih notes receivable adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Pada umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari. Apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun maka dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca, sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang. 3. Piutang Lain-lain Other receivable adalah segala bentuk tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang lain-lain, antara lain Piutang dividen dividend receivablePiutang bungaUang muka pembelian purchases prepaymentUang muka kepada pegawai advance to employeesUang muka pembelian saham advance stockTagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barangTuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi claim of looses or damage Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatannya dalam neraca dipisahkan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Piutang yang mempunyai tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lain-lain. Khusus untuk barang konsinyasi, yang dicatat sebagai piutang hanyalah yang telah laku. Demikianlah pembahasan tentang Pengelolaan Kartu Piutang dalam bisnis dalam website akuntansi pendidik, semoga bermanfaat. Dalam postingan berikutnya akan dibahas tentang cara membuat kartu piutang. Disarankan untuk memahami postingan tersebut agar pemahaman tentang pengelolaan kartu piutang menjadi meningkat. Wassalamualaikum
uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi ke kartu piutang