Untuk doa ma'tsur] Adapun jika doanya itu ma'tsur (berasal dari Al Quran dan As Sunnah), maka ada tiga pendapat dalam masalah ini di kalangan ulama Syafi'iyah. Doa yang terbaik adalah doa yang jawami'ul kalim, yang singkat namun sarat makna seperti doa-doa yang dicontohkan dalam Al-Qur'an dan yang dicontohkan oleh Nabi kita
Adapundoa yang ma'tsur maka ada tiga pendapat, Yang (pertama), dan ini pendapat yang paling benar : adalah boleh bagi orang yang tidak mampu berbahasa Arab untuk membaca dengan terjemahan, dan tidak boleh bagi orang yang mampu berbahasa Arab membaca doa tersebut dengan terjemah, jika ia membaca dengan terjemah maka shalatnya batal,
Dalamhal ini, kita harus mengenal apa yang dimaksud dengan doa bil ma'tsur, atau doa yang memiliki atsar. Doa tersebut adalah doa yang mempunyai banyak keutamaan dan kelebihan tersendiri. Kandungan doanya adalah penuh kebaikan, dan maknanya dijamin kebenarannya. Hal ini dikarenakan doa-doa ini telah termaktub abadi dalam Quran wa Sunnah, sehingga harus kita utamakan. Syakhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,
Doadoa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat (Sebelum Salam) Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa.
Keempat Pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), karena sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari Arafah. Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallambersabda, خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi no. 3585.
Sebuahdoa yang dari nabi, seperti nabi mendoakan sahabatnya abu hurairoh Pertanyaan baru di B. Arab من جد وجدpelajaran apa yang dapat kamu ambil dari kalimat tersebut?
sihTLOs. Bolehkah Berdoa Dengan Allahumma Yassir Walaa Tu'assir bimbingan islam Para pembaca yang berakhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah berdoa dengan lafadz “Allahumma yassir walaa tu’assir”, selamat membaca. Pertanyaan بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ Afwan Ustadz, saya mau tanya. اللهم يسر و لا تعسر “Allahumma yassir walaa tu’assir” Apakah doa tersebut di atas ada hadits atau ada dalilnya? Saya membaca salah satu artikel bahwa doa tersebut lebih baik tidak diucapkan. Mohon nasehat atau penjelasan Ustadz, terkait do’a tersebut. شكرا Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat BiAS T09 G-23 Jawaban وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْـمِ اللّهِ Alhamdulillāh Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu alaa rasulillaah, Amma ba’du Ayyuhal akhwat baarakallah fikunna. Boleh berdoa dengan lafazh tersebut “Allahumma yassir walaa tu’assir” karena tidak ada yang dipermasalahkan di dalam bacaan do’a ini. Karena kemudahan dan kesulitan semuanya terjadi berdasarkan ketentuan takdir Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman artinya وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا “Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan “Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan “ini datangnya dari sisi kamu Muhammad.” Katakanlah “Semuanya datang dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang munafik itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?.” QS. An-Nisa’ 78. BACA JUGA Mendengarkan musik adalah haram Hukum mendengar musik untuk kebaikan Apa hukum musik di sekolah? Dan yang paling utama adalah berdoa dengan doa yang ma’tsur ada contohnya dalam Al-Qur’an dan Sunnah misalnya اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً Allahumma laa sahlaa illaa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa “Yaa Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang sulit bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya menjadi mudah.” HR. Ibnu Hibban dalam kitab shohihnya Dishohihkan oleh Abdul Qodir Al-Arnauth dalam takhrij Al-Adzkar An-Nawawi Lihat As-Silsilah Hadits Ash-Shohihah Wallahu a’lam, Wabillahit taufiq. Disusun oleh Ustadz Fadly Gugul حفظه الله Selasa, 23 Muharram 1441 H / 24 September 2019 Ustadz Fadly Gugul حفظه الله Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember ilmu hadits, Dewan konsultasi Bimbingan Islam Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat kajian kitab, Kajian tematik offline & Khotib Jum’at Read Next 11 hours ago Perhatikan Ini Bagi Yang Punya Calon Jodoh Dari Sosmed 14 hours ago Berulang Kali Syahadat Karena Kekufuran 15 hours ago Memiliki Luka Batin Saat Kecil Karena Perlakuan Ibunya 15 hours ago 8 Cara Menyikapi Saudara Kandunga Yang Murtad 16 hours ago Haramnya Uang Gratifikasi Ataupun Uang Hadiah 16 hours ago Cuek Kepada Teman Kantor Yang Bukan Mahram 17 hours ago Teman Anda Sering Ngeluh? Begini Solusinya! 2 days ago Kewajiban Anak Laki-Laki Kepada Ortu & Mertua 2 days ago Perhatikan Ini, Hukum Uang Crypto Menurut Para Ulama 2 days ago Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan
– Ustaz Farid Nu’man Hasan menuliskan contoh-contoh doa ghairul ma’tsur yang merupakan susunan para ulama sendiri, bukan berasal dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sangat banyak di antaranya sebagai berikut. Imam Ahmad bin Hambal rahimahulah mengatakan Dalam shalat saya, sejak 40 tahun yang lalu saya berdoa untuk Asy-Syafii. Doa Imam Ahmad untuk Imam asy-Syafi’I rahimahullah, jelas itu inisiatif dan buatan Imam Ahmad bin Hambal sendiri, tidak ada satu pun dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berbunyi tentang doa untuk Imam Asy-Syafi’i. Inilah adab murid kepada guru. Imam Ahmad merutinkannya selama 40 tahun doa tersebut. Apakah ini bid’ah? Tentu tidak, walau ini susunan beliau sendiri dan dirutinkannya. Imam Ibnu Jarir rahimahullah mengatakan Dari Manshur “Aku bertanya kepada Mujahid, tentang seorang yang berdoa “Ya Allah, jika namaku bersama orang berbahagia maka tetapkanlah namaku bersama mereka. Seandainya bersama orang-orang sengsara maka hapuslah namaku dari mereka, dan jadikanlah namaku bersama orang-orang berbahagia.” Beliau menjawab “Bagus”. Doa di atas jelas bukan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, tapi susunan dari manusia biasa, bukan seorang nabi. Akan tetapi, doa tersebut dipuji oleh salah satu imam besar, murid Ibnu Abbas, yaitu Imam Mujahid rahimahullah. Jelas ini bukan bid’ah. Salah seorang shalih masa salaf, Malik bin Dinar rahimahullah, beliau berdoa dengan doa yang unik. “Allahumma in kaana fii bathniha jaariyatun faabdilha ghulaaman fainnaka tamhuuma tasyaa’u wa tutsbitu wa indaka ummul kitaab.” Ya Allah, jika di perut wanita hamil itu adalah bayi perempuan, maka gantilah menjadi bayi laki-laki karena Engkau Maha Kuasa menghapus apa yang Kau kehendaki dan menetapkan apa yang Kau kehendaki karena dalam kuasa-Mu-lah Ummul Kitab Lauh Mahfuzh. Baca Juga Berdoa dengan Kalimat dari Para Ulama atau Perkataan Sendiri Nah, semua ini – dan masih banyak lagi – adalah doa-doa ghairul ma’tsur. Tidak satu pun para imam kaum muslimin membid’ahkannya. Tentunya, doa-doa di atas tidak berbeda kedudukannya dengan doa-doa susunan ulama lainnya seperti doa Rabithah, atau doa lainnya. Syaikh Dr. Abdullah Al Faqih hafizahullah, pernah ditanya tentang orang yang berdoa dari gangguan sihir, dengan menggunakan doa-doa susunan manusia yang tidak ma’tsur dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beliau menjawab Sejauh yang kami tahu, doa ini bukan berasal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, namun tidak apa-apa berdoa dengannya untuk melindungi diri dari sihir, mengingat doa tersebut tidak mengandung hal-hal yang menyelisihi syariat yang nampak bagi kami, di dalamnya terdapat permohonan perlindungan dengan sifat-sifat Allah azza wa jalla, dan kami berharap doa ini menjadi sebab obat dari sihir atau pelindung lainnya. Dalam fatwa yang lain, Beliau juga berkata Tidak apa-apa bagi seorang muslim berdoa dengan kalimat yang di dalamnya tertera hajatnya, atau solusi atas kesulitannya. Tetapi, jika berdoa dengan doa-doa yang ma’tsur dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam atau dari para nabi lainnya, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an atau sunnah yang suci, maka itu lebih utama. Hendaknya dia memilih doa yang sesuai dengan keadaannya, kedudukannya, atau kebutuhan yang dia inginkan. Tidak terlarang baginya menggabungkan antara doa yang ini dan itu, dan mempraktikkan keduanya dengan doa-doa yang dia sukai dan sesuai posisinya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda “…kemudian dia memilih doa yang ia sukai maka berdoalah kepada-Nya.” Al Bukhari Kesimpulan – Tidak masalah menurut mayoritas ulama membaca doa ghairul ma’tsur, baik berisikan hajat dunia dan akhirat, dan doa Rabithah termasuk di dalamnya – Bolehnya doa ghairul ma’tsur, selama isinya tidak bertentangan dengan syariat dan tidak dianggap dari sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Demikian. Wallahu’alam.[ind]
Jakarta - Membaca doa di Hijr Ismail termasuk salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Hijr Ismail terletak di sebelah utara dinding Ka'bah, tepat di bawah pancuran Mizab.Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i ath-Thahlawi dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad menyebut, tempat ini diyakini menjadi kuburan dari Nabi Ismail AS dan Siti Hajar. Hijr Ismail ditutupi dengan bebatuan warna-warni yang diletakkan pada 826 ini Hijr Ismail yang dibatasi oleh area dinding Ka'bah sebelah barat daya ditutupi oleh marmer berwarna putih. Menurut Al-Azraqi, Nabi Ibrahim AS menjadikan Hijr Ismail sebagai pendamping Ka'bah. Saat itu, tempat tersebut dijadikan sebagai kandang kambing Nabi Ismail AS. Oleh karena itu, Hijr Ismail bukanlah bagian dari Ka' Hijr yang melengkung membentuk setengah lingkaran dibangun Nabi Ibrahim AS sebagai pendamping Ka'bah. Adapun, bagian yang memanjang sealur dengan dinding Ka'bah merupakan bagian yang diambil dari Ka'bah dengan ukuran 6 hasta 1 syibr sekitar 2,85 meter.Namun, menurut Basalamah, saat ini ukurannya sudah mencapai 9 hasta sekitar 4 meter. Bertambahnya ukuran tersebut dikarenakan Hijr Ismail yang direnovasi beberapa kali sehingga menambah bagian yang memanjang dari Ka'bah ke tersebut dijelaskan pula oleh Sejarawan Abdullah Al-Kurdi yang menulis bahwa setelah Nabi Ibrahim AS rampung membangun Ka'bah, ia meminta sang putra, Nabi Ismail AS, untuk memilih tempat di dekat Ka' itu, dia ditugaskan menjaga dan memeliharanya lalu tempat tersebut diberi nama Hijr Ismail, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dari pohon al-arak. Al-Kurdi juga menulis, "Nabi Ibrahim AS membangun Hijr di dekat Ka'bah sebagai pendamping dari pohon Al-Arak yang didobrak kambing. Jadilah ia kandang bagi kambing Nabi Ismail AS."Menurut Al-Kurdi, Nabi Ibrahim AS memilih tempat ini bukan atas kemauannya sendiri, melainkan wahyu dari Allah SWT. Memuliakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS karena mereka berdua adalah orang pertama yang membangun Ka' Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah Jilid 3 menjelaskan bahwa bagi seorang muslim yang tidak dapat memasuki Ka'bah, dapat memasuki Hijr Ismail dan melaksanakan salat di dalamnya karena hal tersebut merupakan salah satu perbuatan ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA berkata, "Wahai Rasulullah, semua keluargamu pernah memasuki Ka'bah kecuali aku." Rasulullah SAW bersabda, "Utuslah seseorang untuk mendatangi Syaibah agar ia membukakan pintu Ka'bah untukmu."Kemudian Aisyah RA mengutus seorang Syaibah. Tetapi, Syaibah berkata, "Ketika malam hari, kami tidak membukanya, baik pada masa jahiliah maupun setelah datangnya Islam." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Salatlah di Hijr Ismail karena kaum mu telah meninggalkan sebagian bangunan Ka'bah ketika mereka membangunnya kembali." HR AhmadSelain memasuki dan melaksanakan salat, membaca doa di Hijr Ismail juga termasuk salah satu amalan sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar. Adapun doa di Hijr Ismail yang ma'tsur menurut Imam an-Nawawi sebagai berikut,يَا رَبِّ أَتَيْتُكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ مُؤَمَلاً مَعْرُوفَكَ فَأَنِلْنِي مَعْرُوفاً مِنْ مَعْرُوفِكَ تُغْنِينِي بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا مَعْرُوفاً بِالْمَعْرُوفِArab Latin Yaa rabbi ataituka min syuqqatim ba'iidatim muammilan ma'ruufaka fa anil nii ma'ruufam min ma'ruufika tughniinii bi hii 'an ma'ruufi man si- waaka, yaa ma'ruufam bil ma'ruufArtinya "Ya Allah, Aku mendatangi-Mu dari negeri yang jauh mengharapkan kebaikan-Mu, maka berikanlah kepadaku kebaikan dari kebaikan-Mu yang mencukupi aku dari kebaikan selain-Mu wahai Zat pemberi kebaikan."
- Sebagai umat muslim, kita memiliki banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya dengan berdoa dan berdzikir. Alangkah baiknya jika doa dan dzikir yang kita amalkan sehari-hari merupakan doa dan dzikir ma'tsur. Doa dan Dzikir ma'tsur adalah setiap doa dan dzikir yang pernah diamalkan atau bersumber langsung dari Rasulullah. Bacaan dzikir dan doa ma'tsur yang pernah dilafalkan beliau, merupakan tuntunan bagi umatnya agar dapat diamalkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri diketahui terbiasa melafalkan berbagai macam wirid-wirid dan doa-doa, baik itu sebelum shalat ataupun sesudah shalat fardhu. Baca JugaSelain Berpuasa, 5 Amalan Ini Sangat Dianjurkan di Bulan Ramadhan Melansir berikut bacaan yang dilafalkan oleh Rasulullah sebelum melaksanakan shalat subuh dan setelah melaksanakan shalat qabliyah subuh, yang dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya, Nihayah az-Zain halaman 110 “Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ketika selesai melaksanakan shalat sunnah dua rakaat fajar, beliau berdoa sebelum melaksanakan shalat fardhu shalat subuh “Ya Allah. Aku meminta pada-Mu kerahmatan di sisi-Mu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku dari sifat-sifat buruk, mengangkat lahiriahku dengan amal baik, mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan. “Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan Rahmat yang dengannya Aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah Aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan dengan-Mu, derajat para syuhada’, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi di surga. “Ya Allah, sesungguhnya Aku menyerahkan hajatku kepada-Mu, meskipun lemah pendapatku, sedikit tipu dayaku, pendek kemampuanku, dan perlunya aku akan rahmat-Mu, maka Aku mohon wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh segala dada hati, sebagaimana Engkau menjauhkan di antara lautan, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa’ir, juga dari seruan kecelakaan dan fitnah kubur. Baca JugaBacaan Doa Qunut Witir Malam 15 Ramadhan 2022 dan Riwayat yang Mendasarinya “Ya Allah apapun yang pikiranku pendek darinya, angan-anganku lemah darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya Aku sangat mendambakannya juga kepadamu, dan Aku memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan. Kami memerangi musuh-musuh-Mu dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai orang yang taat padamu di antara makhlukmu dengan kecintaan kami pada-Mu.
Home Daily Doa Doa-doa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat Sebelum Salam Jum'at, 26 Zulqaidah 1444 H / 5 Juli 2013 1455 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Yakni setelah membaca tasyahhud dan shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Karenanya dianjurkan memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو “Kemudian ia memilih doa yang disukainya lalu berdoa dengannya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Doa di akhir shalat sebelum keluar darinya sebelum salam disyariatkan berdasarkan sunnah yang cukup banyak dan ijma' kaum muslimin. Dan doa yang berkaitan dengan shalat secara umum dikerjakan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di tempat tersebut. Beliau memerintahkan di dalamnya karena ia masih menghadap Rabb-Nya dan bermunajat kepada-Nya. Maka tidak elok meninggalkan meminta kepada Tuhannya saat bermunajat dan bertaqarrub kpd-Nya.” dinukil dari Taudhih Al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam 2/284 Terdapat beberapa atsar yang menyebutkan beberapa doa dianjurkan untuk dibaca di tempat ini, antara lain اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ , وَمِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ , وَمِنْ فِتْنَةِ اَلْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ , وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اَلْمَسِيحِ اَلدَّجَّالِ “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” Muttafaq 'alaih اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي ، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ “Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang.” Muttafaq 'Alaih اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ “Ya Allah, Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu.” HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasai dengan sanad kuat رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” HR. Bukhari dan Ahmad اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ “Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan dosa yang mendatang, dosa yang aku sembunyikan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau.” HR. Muslim dan Abu Dawud Dan doa-doa lain yang tidak ditentukan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Kemudian hendaknya ia memilih doa yang dikehendakinya, lalu berdoa dengannya." HR. Al-Bukhari dan Muslim Namun doa yang disebutkan oleh hadits dan diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu yang lebih utama di bandingkan doa-doa selainnya. Lihat Taudhih al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam 2/290 Karenanya, semangat untuk menghafalkan doa-doa di atas dan mempraktekkannya di penghujung shalat akan membuahkan keberkahan dan manfaat yang besar. Di samping terkabul doa yang istimewa, ia mendapat pahala yang besar karena menjaga dan mengamalkan sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam] Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.
doa ma tsur adalah